Tracker XIX 2013. Powered by Blogger.
RSS

pendaki gunung

Jangan bertanya mengapa kami mendaki gunung
karena kami akan selalu memberikan jawaban yang berbeda dan sulit di mengerti
tapi datanglah kegunung dan temukan jawaban nya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Budaya Hidup Bersih

BANGSA ini sungguh tengah mengalami kemunduran yang amat serius di berbagai bidang kehidupan. Termasuk hal-hal yang paling dasar dan paling sederhana sekalipun. Salah satu contohnya adalah buruknya menjaga kebersihan dan lingkungan. Membuang sampah, membersihkan kamar mandi, WC, misalnya, adalah hal-hal sederhana yang buat bangsa ini masih harus belajar keras.

Lihat saja WC di sekolah-sekolah, di kantor-kantor pemerintah, di tempat-tempat ibadah, di rumahrumah sakit, kondisinya amat jorok. Sudah menjadi pengetahuan umum, di sebuah bangunan baru sekalipun, bagian yang paling cepat kotor, jorok, dan kemudian rusak, pastilah WC dan kamar mandi. Yang mengherankan, kondisi seperti ini seragam di mana saja. Sangat sedikit mereka yang peduli. Bahkan, dalam sebuah penelitian kesehatan internasional menyimpulkan, WC di Indonesia termasuk paling jorok di dunia!

Dalam soal membuang sampah, tabiat bangsa ini juga amat buruk. Kita masih melihat pemandangan anak-anak sekolah, para mahasiswa, orang-orang terpelajar, terlebih lagi masyarakat biasa, membuang sampah sesukanya. Sampah bisa berserak di mana saja di bumi Republik Indonesia. Sangat sedikit lingkungan sekolah dan keluarga yang memberi contoh bagaimana membuang sampah pada tempatnya.

Bayangkan, hanya untuk membersihkan WC, kamar mandi, membuang sampah pada tempatnya, kita belum mampu melakukannya secara benar. Padahal, itu semua tidak perlu kecerdasan otak. Hal tersebut hanya memerlukan kesadaran. Hal-hal dasar seperti itu saja bangsa ini belum mampu, apalagi bermimpi tentang hal-hal yang lebih rumit.

Budaya hidup bersih bukanlah perkara remeh. Ini perkara yang amat serius dan fundamental. Karena itu, pemerintah harus menjadikannya sebagai sebuah gerakan nasional. Sudah terbukti, bangsa yang tidak mampu mengurus perkara-perkara dasar seperti itu, sampai kapan pun tidak akan pernah bisa 'naik kelas.'

(www.mediaindo.co.id published 09-06 -2005)
(Greeners0101Juli2005.pdf/hal.39)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Daftar No Kontak Basecampers

Sekedar mau nge-share, saya dapet nomor ini dari salah satu rekan saya yang waktu itu pada mau naik Gn.Slamet, katanya para basecampers ini biasa standby di wilayah mereka masing-masing. Jadi saya share sekalian saja ke dunia blogger, sekalian bagi2 info gitu hhe.
Nih daftarnya.

Daftar No Kontak Basecamp.

G. Slamet :
via Bambangan: 085726000335 (P. Sugeng ) , 085726666912 (Mas Didin),
via Guci : 085643755398 (Mas Uceng)

G. Sindoro :
081328096081, 08190386023
081227967705 (bs.sigedang - mbah amin)
G. Sumbing :
085868611446

G. Lawu :
085741307298

G. Merapi :
081329266656 (P. Syamsuri)

G. Merbabu :
-081325932700 (P. Tono)
-085329720365 (Mas Ando)
-085740540437 (GRABUPALA)

G. Ungaran :
-085729968373

G. Arjuna-Welirang :
via Tretes, 085856052510 (Basecamp)
via Lawang, 081330787722 (P. Rudi)

G. Argopura :
081336017979 (P. Suryadi)
08113651015 (P. Susiono)

G. Semeru :
0341787055 (P. Samsul)

G. Raung :
Telp. (0332) 321305 / Hp. 081333862244 (KPW Gunung Raung)

G. Salak :
via Kawah Ratu, 085724995370 (P. Dadang)

G. Gede - Pangrango :
+62263519415 / +62263512776 (TNGGP)
081912021180 (P. Usep)

G. Ciremai :
085724111966 (Basecamp)
087717717913 (Bang Jaka)

G. Rinjani :
(0370) 27851 (Dephut)
(0370) 627764 (Pengelola)
085367588494 (Mas Lihun)

G. Kerinci :
(0748)22250 (Balai Besar TNKS)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ultah Tracker XIX ke-15

Salam Lestari,
Salam sejahtera bagi kita semua.

Seminggu lagi kami, Tracker XIX, akan genap berusia 15 tahun, sebuah angka penjejakan bagi sebuah organisasi untuk beranjak dewasa.

Dan dalam rangka memperingati hari jadi ini, kami mengundang rekan-rekan, alumni-alumni, saudara-saudara dan kerabat-kerabat Tracker XIX untuk hadir dan berdoa bersama pada tanggal 19 Maret 2013 di kampus SMAN 7 Tasikmalaya.

Semoga undangan ini dapat diterima sebagaimana mestinya.
Jangan lupa buat ngado ya !
hhe :)

https://www.facebook.com/events/138635462975466/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Jadwal Latihan Wall Climbing

Jadwal Pengguna Sarana Latihan Wall Climbing FPTI - Dadaha, Kota Tasikmalaya


HARIWAKTUNAMA KPAKETERANGAN
Senin
Pagi
-
-

Sore
Belantara
-

Selasa
Pagi
-
-

Sore
Lampah Kacakna
-

Rabu
Pagi
-
-

Sore
Napak Rimba
-

Kamis
Pagi
-
-

Sore
Tracker XIX
-

Jum’at
Pagi
Bimapala
Kamapala

Sore
Mapalas
Phipetala

Sabtu
Pagi
Zaradika
-

Sore
Bardapala
Gempala

Minggu
Pagi
Kappa
-

Sore
Japaladri
Ac2w


Note :
-Untuk setiap penggiat (KPA/CLUB) dipungut uang pemeliharaan min. 50.000 /tahun.
-Bagi penggiat lain (KPA/CLUB) yang ingin menggunakan sarana latihan, dapat menghubungi FPTI Kota Tasikmalaya.

Contact Person :
081646882530 (Sdr.Ogoet)
085223396428 (Sdr.Adam)
081320075083 (Sdr.Manat)

MOHON UNTUK DISAMPAIKAN

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Bila aku mencintai seorang pecinta alam

Cinta, memang sebuah hal yang bisa menjadikan yang terkena dampaknya akan merasakan kesejukan. bahkan ada sebuah kiasan, bila cinta melanda, dunia seolah hanya milik berdua. Itu apabila cinta yang melanda adalah sebuah cinta terhadap seseorang yang diharapkan menjadi kekasih hati antara lelaki dan perempuan maupun sebaliknya.



Tetapi bila aku mencintai seorang pecinta alam? Apa yang akan aku rasakan kini dan nanti? Semoga hal berikut ini bisa Anda mengerti dan pandai mengatur ritme sebagai seorang pecinta dan yang mencintai.

” Bila yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, persiapkan hatimu untuk mencemburui gunung, hutan, tebing, jurang, burung - burung, Edelweiss, nyanyian dedaunan, dan masih banyak lagi yang butuh kau cemburui.”

Tetapi entah apakah “dia” memang seorang pecinta alam atau hanya memiliki predikat pecinta alam alias penikmat alam. Memang kehidupannya layaknya seorang pecinta alam yang jauh dari kesan “bersih” dan urakan, tapi apakah jiwanya memang seorang pecinta alam?

“Para pecinta alam adalah mereka yang senang berpetualang, senang meneriakkan anti perusakan lingkungan dalam rangka pelestarian alam, senang meneriakkan “konservasi atau mati”, senang memanfaatkan Sumber Daya Alam sesuai dengan batas kebutuhan, juga senang menikmati keindahan.”

Apapun versi pecinta alam, saat itu aku masih belum memerdulikannya. Dulu aku mengenalnya tak memandang dia seorang pecinta alam atau bukan, tapi karena persahabatan kami dibawah atap yang sama.

“Bila kau perempuan dan lelakimu adalah seorang pecinta alam. Beri segenggam kepercayaan pada mereka untuk tidur merdeka di rerumputan sambil menggigit bunga rumput. Ingat ya, segenggam saja jangan banyak banyak. Kabarnya, hati lelaki memang tak berkaki, tapi bersayap.”

Ternyata aku merusaknya, persahabatan kami dibawah atap yang sama. Kehangatan sebuah keluarga, aku rusak dengan keegoisannku yang tidak lagi karena persahabatan kami. Itulah manusia, yang mengakunya seorang Pecinta alam, ternyata hanyalah seorang penikmat alam yang tidak bisa menjaga alamnya.

“Jika yang kau cintai adalah seorang pecinta alam, bersiap siaplah untuk bahagia. Karena mereka bisa survive walau hanya dengan makan bersayur rumput, mie instan murahan, kentang bakar, ikan pindang, nasi tadi malam, soto, bakso sayur, tempe yang digoreng tipis - tipis, pecel, lalapan sambal mentah dan kerupuk kemarin. Ya ya ya, walau hanya dengan itu.

“Bersiap - siaplah untuk menikmati hari - hari yang menyenangkan”. Sampai detik ini, aku tak pernah menyesal mengenalnya yang seorang Pecinta alam. Karena memang dia telah memberikan hari - hari yang menyenangkan dan berkesan seumur hidupku. Sehingga aku bisa bercengkerama dengan alam, menikmati indahnya karunia Tuhan.

Sumber : http://www.belantaraindonesia.org/2013/01/bila-aku-mencintai-seorang-pecinta-alam.html

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mendaki Gunung Itu Sia-Sia?


MENDAKI GUNUNG ITU SIA-SIA?

Barangkali ada yang pernah mendengar kalimat itu, atau kita sendiri yang pernah mengatakannya. Singkat, padat, namun sama sekali tidak berisi. Jika boleh dikelompokan, ada 4 golongan orang yang mengatakan seperti itu:

Golongan Pertama, Orang yang Belum Pernah Mendaki Gunung

Sangat dimaklumi jika yang mengatakan kalimat itu adalah orang pada golongan pertama. Mengapa? Jelas karena mereka belum pernah merasakan apa yang para pendaki itu rasakan. Bahkan menjadi wakil presiden sekalipun akan dianggap sia sia (sekedar mengingatkan, wakil presiden kita Boediono).

Golongan Kedua, Orang yang Pernah Mendaki, tapi Kapok

Ini adalah golongan orang yang kurang beruntung, sebenarnya ia sudah dekat dengan hobi yang sia sia ini, mungkin juga sudah dekat dengan orang yang hidupnya sia sia. Biasanya terjadi pada orang yang baru mendaki, tetapi mengalami kejadian kurang menyenangkan. Misal, diterjang badai, kecelakaan, atau nyasar. Jangan disalahkan gunungnya. Tapi coba lihat, mungkin anda salah memilih teman perjalanan, salah memilih waktu, atau salah memilih gunung yang akan didaki. jadi jangan menyerah untuk mencoba sekali lagi.

Golongan Ketiga, Orang yang pernah hobi mendaki, tapi sudah tidak mampu lagi

Bisa jadi ini golongan yang paling langka, biasanya terjadi pada orang yang pernah hobi mendaki namun gagal dalam kehidupannya. Gunung yang disalahkan, hobi mendaki di-kambing-hitam-kan. Atau orang yang sudah tak mampu mendaki namun belum menemukan makna yang sesungguhnya.

Golongan Keempat, Orang dengan tipe iya-iyain aja

Nah ini, sepertinya saya ada di golongan ini, dan mungkin ribuan bahkan jutaan orang lainnya juga ada di golongan ini. Kalau ada orang bilang “Mendaki gunung itu sia sia”, ya iya-in aja. Tapi jangan lupa, besok tetep packing dan lanjutkan petualangan.

Lalu, ada apa dibalik hobi yang menurut mereka sia sia ini? Kenapa kita masih tetap berada didalamnya? Tentu, karena kita mendapatkan apa yang orang lain tidak dapatkan.

Bagi saya sendiri mendaki itu seperti skema kehidupan. Ketika manusia mulai bermimpi, lalu melangkah untuk meraihnya, mendapat cobaan ditengah jalan, dan “Bingo!”, tercapailah bagi yang tak menyerah, seperti sunrise mahameru yang begitu banyak diimpikan orang.

Selain itu, manusia dan alam adalah 2 hal yang tidak bisa dipisahkan, menjaga dan merawatnya adalah keharusan yang tidak boleh kita tinggalkan.

…Lestarikan alam hanya celoteh belaka
Lestarikan alam mengapa tidak dari dulu… (Iwan Fals)

‘Witing tresno jalaran soko kulino’, bagi yang sudah terbiasa dengan keindahan alam, dengan sendirinya ia akan malu kalau sampai merusaknya. Dan dengan terus mendaki, maka akan semakin besar kemungkinan kita untuk menyadari pentingnya kelestarian alam ini.
———–
Artikel pertama saya disini, mohon kritiknya. Jika berkenan berikan opininya, apa yang anda dapatkan dari hobi mendaki.

sumber : http://pendaki.org/opini/dibalik-hobi-yang-sia-sia/


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS